Tuesday, 11 March 2014

Mengenang Gempa dan Tsunami, 9SR, di Jepang 11 Maret 2011.

Saya menulis kisah ini tiga tahun lalu,

Japan Disaster --Tsunami Sendai 11/3 2011. Terus Menyelamatkan sampai Kesempatan Terakhir...

April 4, 2011 at 7:36pm

       Miki  Endo, 24, petugas Disaster Prevention Departement, Town Hall,  di Minamisanriku,  mengumumkan melalui  pengeras suara khusus yang dipasang menjangkau wilayah kota/kelurahan:  bahwa tsunami on the way datang. Sirine dibunyikan. Suara Miki bergema dengan echo. "Tadaima tadaima (halo halo sapaan awal greeting). Jangan  mendekat ke pantai..tsunami datang... " Dia terus bicara  dari  lantai dua kantornya. Suaranya tenang layaknya pengumuman biasa.


Teman-temannya lari menyelamatkan diri, sementara dia tetap berdiri di kantornya mengumumkan.. sampai terakhir...               
       Banyak yang mendengar pengumuman itu. Namun, Miki  hingga sekarang tak ditemukan.       
Bangunan kantor tiga lantai tegak berdiri, tinggal rangka bangunan  segi empat, tapi dinding-dinding yang menutup bangunan rusak parah. 
   
      "Rasa kebangsaannya tinggi," kata ayahnya. "Dia anak perempuan yang baik," kata ibunya. Sehari sebelum kejadian Miki sempat berjumpa orangtuanya, dan mengatakan: “Hati-hati, mama”.
Miki baru bekerja di kantor itu sejak tahun lalu.
       Kalau bekerja, orang Jepang terkenal teliti; bangsa Jepang mengenal istilah karoshi suru (meninggal karena bekerja kelelahan), mereka menganggap ini mati  terhormat.
       Kedua Orangtua ini ingin mendengar suara Miki lagi dengan melihat rekaman film yg memuat suara Miki,  "Tadaima..Tadaima..".     Ibu Miki menangis melihat ini, tayangan video itu memperlihatkan tsunami berjalan masuk kota, tapi "Miki terus mengumumkan",’ kata ibu ini lirih sambil menyeka airmatanya.

 
       Kalau bencana Jepang ini diamati, banyak sekali tayangan video shoot-nya. Sehingga kita banyak tahu kejadiannya seperti apa. Rupanya teknologi handphone yang bisa jadi merekam semua ini (handphone yg lebih handy sangat memungkinkan merekam semua kejadian ini, karena hampir semua orang memiliki handphone). Atau bisa saja kemana-kemana membawa video camera yang sekarang bentuknya kecil,  ringan, dan canggih.

*Rahmayanti Helmi Yanuariadi (Yokohama), 25/3, 2011,  sumber:NHK World 24/3, 2011.

The dynamic of the earth to renew a hope of life. Photo taken by Rahmayanti Helmi Yanuariadi, 21 May 2011, in Ishinomaki city, Japan. 



No comments:

Post a Comment

HARI-HARI

  HARI-HARI 1 Tidak ada yang muluk, karena tidak perlu muluk. Muluk cuma sebatas angan? Ah, ya engga juga, ia bisa jadi kenyataan. Tapi ya g...