Teks, foto, video: Rahmayanti (Tokyo).
Ini khususnya yang saya rasakan di Mesjid Indonesia Tokyo yang baru saja diresmikan sehari sebelum 1 Ramadhan tahun ini, tepatnya 26 Mei 2017 lalu. Mesjid yang baru berdiri ini karena tidak terlalu besar, maka ruangan hall besar di Balai Indonesia Tokyo di sebelahnya tetap digunakan, jika jamaah yang datang melebihi kapasitas tampung mesjid.
Setiap hari Ahad mesjid ini menyediakan buka puasa untuk siapapun yang datang. Sore sebelum nya digelar Tabligh Akbar dari para Ustadz tadi.
Seperti buka puasa Ahad kedua Ramadhan ini, para ibu sibuk menyediakan takjil dan menu buka puasa utk sekira 500 orang. Biasanya untuk penyedia buka puasa, para ibu sudah mengatur tugas secara bergilir siapa yang menyiapkan makanan.
Berbuka puasa di Mesjid Indonesia Tokyo ini juga menjadi pelepas rindu akan menu makanan Indonesia, selain waktu bersilaturahim.
Saya yang tinggal di Yokohama, kota tetangga Tokyo, memakan waktu 45 menit untuk tiba di Mesjid Indonesia Tokyo, yang bersebelahan dengan Balai Indonesia dan Sekolah Republik Indonesia Tokyo di bilangan Meguro, Tokyo.
Di 10 hari terakhir ini mesjid membuka pintunya utk i'tikaf dan tausiah juga, serta disediakan hidangan sahur.
No comments:
Post a Comment