Tuesday, 24 February 2015

Canoe Tour di Yanbaru Nature School


           
 Shimobukuro Yu-Ya sensei and I

      Pertama kali mencoba mendayung canoe, terbayang bagaimana asyiknya.  

By: Rahmayanti Helmi Yanuariadi
Photos: Emi, Yu-Ya.
             Belajarnya kilat saja, sensei Shimobukuro Yu-Ya dari Yanbaru Nature School cuma mengajari 10 menit, dan kami berenam sudah berani mendayung. Ini adalah pertunjukan alam yang dipadu dengan canoe sport. Yang kami lakukan tepatnya bukan sport itu sendiri, tapi bermain-main di alam dengan mendayung canoe yang berada di desa Higashi, utara Okinawa.
               Wisata alam canoe  di sungai "Gesashi Gawa" ini menjanjikan keasyikan mendayung sambil melihat hehijauan mangrove yang dilindungi sebagai national natural treasure di negeri Jepang. Bisa dirasakan sejuknya mata memandang pohon bakau terhampar seperti mengapung di permukaan air seluas 10 ha di Gesashi Bay --merupakan hamparan bakau terluas di Pulau Okinawa mulai dari hulu sungai hingga hilirnya ke laut.  
               Pagi pukul 9.00 1 Mei 2014 itu, mobil sewaan kami  melaju ke arah utara paling atas pulau Okinawa, arah yang berlawanan dari tempat kami menginap di Naha city ibukota Okinawa, sebelah selatan pulau Okinawa. Pulau tersendiri di negara Jepang ini beriklim tropis, tidak terlalu panas, dan dari selatang ke utara  hanya sekira tiga jam.  Di tengah jalan , sempatkan mampir di world heritageNakagusuku Castle Ruin untuk melihat reruntuhan Ryukyu kingdom (akan ditulis menyusul).   
               Hari sudah siang, 13.00, saat kami tiba di obyek kedua yang utama hari itu, Yanbaru Nature School.  Makan siang dulu di resto di sebelah sekolah Yanbaru itu. Menu tradisional setempat ikan dan tahu puas kami nikmati sebelum bermain canoe.
               Kendati cuaca hari itu tidak terlalu panas, kami tetap membaluri wajah dan kulit yang terpapar matahari dengan sun block, karena kami akan bermain canoe tiga jam. Pakaian yang simple agar tidak mengganggu gerak, topi pelindung matahari dan sunglasses.  
               Setelah diberi arahan, bersama Arie, suamiku, kami mendayung. Seru juga ya, uhui... aha! Karena semua pemula, sensei mengajak kami mendayung di sungai yang tak begitu dalam.Tentu saja untuk keamanan kami mengenakan vest pelampung. 
                 Satu boat berisi dua orang, dayung ke kanan dan kiri bergantian, orang yang di bagian belakang menjadi kemudi pengendali gerak. Untuk bergerak mundur, kayuh dayung menciduk air  ke depan.  Dan seterusnya..
             
 Oke, mulailah journey to the mangrove jungle. Siang itu air belum pasang, ketinggian air sungai satu meteran, semakin siang ke sore, air semakin naik (air pasang).  Wow, asyik ya, ternyata... Sambil mendayung, guru menjelaskan apa yang ditemui di sepanjang hutan bakau yang kami lalui. ...Ada tiga macam pohon bakau (dari jenis bakau sungai hingga bakau laut), ikan mud skipper, rumah kepiting bakau.  Antara lain guru juga mengajak melewati cabang sungai yang lebarnya kira-kira 5 meter yang kanan kirinya hutan bakau yang dahannya menjulur ke tengah sungai; yang jika berpapasan perahu dari arah berlawanan, kita mesti berhenti. 
           Untuk tidak mengganggu gerak kami, sensei Yu-ya sengaja membawa kamera untuk mengabadikan keceriaan grup ITTO dalam kegiatan day off nya: Arie, Emi, Dr. Ma, Kanako, Ramon, dan seorang kawan lagi. 
                 

Tiga jam rasanya cepat berakhir, wah, rasanya masih ingin berkeliling di sungai itu untuk mengetes kemahiran mendayung, hehehe...Tapi kita harus berhenti. 
Oishi so... (Nikmatnya hangat-hangat,..)
Kopi susu hangat dan roti goreng sudah menanti di ruang kantor sekolah, pas sekali dinikmati di udara sub tropis Okinawa --ini  merupakan service yang diberikan kepada para tamu setelah usai canoe. Ditambah lagi bonus sensei Yu-ya memetik gitar  tradisional Jepang "Shamisen" menghibur kami. Kesimpulan semuanya, seru!! Alhamdulillah, komplit sudah pertunjukan alam dan tradisi Jepang hari itu.***RHY
                          
Canoe full team
Arie and I
(Okinawa)
Info Yanbaru Nature School:



No comments:

Post a Comment

HARI-HARI

  HARI-HARI 1 Tidak ada yang muluk, karena tidak perlu muluk. Muluk cuma sebatas angan? Ah, ya engga juga, ia bisa jadi kenyataan. Tapi ya g...