
![]() |
Shimobukuro Yu-Ya sensei and I |
Pertama kali mencoba mendayung canoe, terbayang bagaimana asyiknya.
By: Rahmayanti Helmi YanuariadiPhotos: Emi, Yu-Ya.
Belajarnya kilat saja, sensei Shimobukuro Yu-Ya dari Yanbaru Nature School cuma mengajari 10 menit, dan kami berenam sudah berani mendayung. Ini adalah pertunjukan alam yang dipadu dengan canoe sport. Yang kami lakukan tepatnya bukan sport itu sendiri, tapi bermain-main di alam dengan mendayung canoe yang berada di desa Higashi, utara Okinawa.
Wisata alam canoe di sungai "Gesashi Gawa" ini menjanjikan keasyikan mendayung sambil melihat hehijauan mangrove yang dilindungi sebagai national natural treasure di negeri Jepang. Bisa dirasakan sejuknya mata memandang pohon bakau terhampar seperti mengapung di permukaan air seluas 10 ha di Gesashi Bay --merupakan hamparan bakau terluas di Pulau Okinawa mulai dari hulu sungai hingga hilirnya ke laut.
Pagi pukul 9.00 1 Mei 2014 itu, mobil sewaan kami melaju ke arah utara paling atas pulau Okinawa, arah yang berlawanan dari tempat kami menginap di Naha city ibukota Okinawa, sebelah selatan pulau Okinawa. Pulau tersendiri di negara Jepang ini beriklim tropis, tidak terlalu panas, dan dari selatang ke utara hanya sekira tiga jam. Di tengah jalan , sempatkan mampir di world heritageNakagusuku Castle Ruin untuk melihat reruntuhan Ryukyu kingdom (akan ditulis menyusul).

Kendati cuaca hari itu tidak terlalu panas, kami tetap membaluri wajah dan kulit yang terpapar matahari dengan sun block, karena kami akan bermain canoe tiga jam. Pakaian yang simple agar tidak mengganggu gerak, topi pelindung matahari dan sunglasses.
Satu boat berisi dua orang, dayung ke kanan dan kiri bergantian, orang yang di bagian belakang menjadi kemudi pengendali gerak. Untuk bergerak mundur, kayuh dayung menciduk air ke depan. Dan seterusnya..
Oke, mulailah journey to the mangrove jungle. Siang itu air belum pasang, ketinggian air sungai satu meteran, semakin siang ke sore, air semakin naik (air pasang). Wow, asyik ya, ternyata... Sambil mendayung, guru menjelaskan apa yang ditemui di sepanjang hutan bakau yang kami lalui. ...Ada tiga macam pohon bakau (dari jenis bakau sungai hingga bakau laut), ikan mud skipper, rumah kepiting bakau. Antara lain guru juga mengajak melewati cabang sungai yang lebarnya kira-kira 5 meter yang kanan kirinya hutan bakau yang dahannya menjulur ke tengah sungai; yang jika berpapasan perahu dari arah berlawanan, kita mesti berhenti.
Oke, mulailah journey to the mangrove jungle. Siang itu air belum pasang, ketinggian air sungai satu meteran, semakin siang ke sore, air semakin naik (air pasang). Wow, asyik ya, ternyata... Sambil mendayung, guru menjelaskan apa yang ditemui di sepanjang hutan bakau yang kami lalui. ...Ada tiga macam pohon bakau (dari jenis bakau sungai hingga bakau laut), ikan mud skipper, rumah kepiting bakau. Antara lain guru juga mengajak melewati cabang sungai yang lebarnya kira-kira 5 meter yang kanan kirinya hutan bakau yang dahannya menjulur ke tengah sungai; yang jika berpapasan perahu dari arah berlawanan, kita mesti berhenti.
Untuk tidak mengganggu gerak kami, sensei Yu-ya sengaja membawa kamera untuk mengabadikan keceriaan grup ITTO dalam kegiatan day off nya: Arie, Emi, Dr. Ma, Kanako, Ramon, dan seorang kawan lagi.
![]() |
Oishi so... (Nikmatnya hangat-hangat,..) |
Kopi susu hangat dan roti goreng sudah menanti di ruang kantor sekolah, pas sekali dinikmati di udara sub tropis Okinawa --ini merupakan service yang diberikan kepada para tamu setelah usai canoe. Ditambah lagi bonus sensei Yu-ya memetik gitar tradisional Jepang "Shamisen" menghibur kami. Kesimpulan semuanya, seru!! Alhamdulillah, komplit sudah pertunjukan alam dan tradisi Jepang hari itu.***RHY
![]() |
Canoe full team |
![]() |
Arie and I |
Info Yanbaru Nature School:
- Tiket: Dewasa ¥ 6000, Anak-anak ¥ 4000
- Tel: (+81) 0570-00-0978
No comments:
Post a Comment