poem
1.
Yang bisa dipahami bisa juga tidak
Daripada bergunjing di media sosial
Syukur kalau yang dibaca bagus, atau menjadi
maklum kalau yang dibaca jelek isinya.
Membaca media sosial itu kadang mengesalkan, kadang
sih..
Apalagi kalau bernada negatif
Jadi cukup lima – sepuluh sentimeter scrolling
down
Habis itu ditutup
saja.
Lebih baik kali ini renungkan
apakah hidup cukup berarti
Bagi diri sendiri dan
orang lain…
Sudah berbuat apa diri
kita, sudah bikin apa kita?
Cukupkah atau belum
cukupkah persiapan untuk bekal hari nanti?
Yokohama, 25 Februari
2015
2.
Tersayat.
Orang2 yang kucintai jauh dan dekat silih ganti.
Bagaimanapun semua itu cara Allah mengingatkan aku.
Untuk selalu berbuat baik.
Tidak ada yang tahu rencana Dia.
Yokohama, 6 Sept 2014
Orang2 yang kucintai jauh dan dekat silih ganti.
Bagaimanapun semua itu cara Allah mengingatkan aku.
Untuk selalu berbuat baik.
Tidak ada yang tahu rencana Dia.
Yokohama, 6 Sept 2014
3.
Manusia itu sebenarnya
Dia sendiri yang memainkan perannya.
Bagus ia dapat bagus,
Sebaliknya juga.
Ya Allah, hanya Engkau
yang menyembuhkan setiap sakit
Hingga sakit itu hilang sama sekali.
Engkau Sang Pemilik Hidup, Maha Pengampun, maafkan hamba, maafkan kami.
Manusia itu sebenarnya
Dia sendiri yang memainkan perannya.
Bagus ia dapat bagus,
Sebaliknya juga.
Ya Allah, hanya Engkau
yang menyembuhkan setiap sakit
Hingga sakit itu hilang sama sekali.
Engkau Sang Pemilik Hidup, Maha Pengampun, maafkan hamba, maafkan kami.
Melbourne, 18 Sept 2014.
4.
Warna-warna hidup
Kuning,
Jingga,
Biru semangat
Ungu
Pink
Hitam! Sontak!!
Semburat Tosca mencair...
Biru laut yang indah
Aqua marine yang menyejukkan
Krem plain pucat
Kuning yang shocking
So, so nature color
Hijau bersemi
Berbaur dengan cercah warna-warna bunga yang
menyemangati..
…….
Yokohama, 25 Februari 2015
No comments:
Post a Comment