Friday, 7 September 2012

interacting japan shape of things to come through diplomats' eyes.


Ceritanya Pak Dubes KBRI Tokyo, Bapak Jusuf Anwar, April 08 menulis memo yang dititipkan untuk saya, "Bu Tetra, mungkin bisa ikut acara ini."  Photography exhibition "Japan Through Diplomats Eyes" diselenggarakan setiap tahun, dengan event organizersnya berganti-ganti negara. Tahun ini negara Zambia.
          Senang juga foto yang saya jepret ketika acara hanabi (pesta kembang api) di musim panas 2008 di Yokohama dipilih. Paling enggak, ada orang lain yang liat dan merasa layak pajang.....Alhamdulillah menghibur hati...
           Oktober 2008, 20-29 pameran foto ini dipajang di Marounichi Building lt.3, di tengah shopping centre elite di kawasan penting Kekaisaran Jepang, tepatnya di depan Tokyo Station --station tertua di Tokyo.



IMG_1806.JPG
  
IMG_1808.JPG
  
IMG_1811.JPG
  
IMG_1812.JPG
  
IMG_1816.JPG
  
IMG_1817.JPG
 2 Comments 
foto princess Takamado
  
IMG_1820.JPG
  
IMG_1826.JPG
  
IMG_1828.JPG
  
IMG_1836.JPG
  
iseng motret, dipajang...
 3 Comments 
IMG_1849.JPG
  
IMG_1853.JPG
  
IMG_1857.JPG
  
IMG_1869.JPG
  
IMG_1871.JPG
  
IMG_1870.JPG
  

6 CommentsChronological   Reverse   threaded

setta81 wrote on Apr 25, '09
ini banjir, mbak? di mana?

setta81 wrote on Apr 25, '09
wah, nampang juga di pameran :)

emitetra wrote on Apr 26, '09
Setta, aku nampang di depan foto karyaku yang berhasil dipilih dan dipajang di pameran foto "Japan through diplomat's eye" , di Marounichi building di jantung kota Tokyo (persis di depan Tokyo staton), . he he ..

rosefnaka wrote on May 7, '10
wua coba dibesarin dong photonya mb emi...pengen banget liat...apa dah ketinggalan saya ya T_T setahun yang lalu deshita...

emitetra wrote on Apr 26, '09
bukan kebanjiran, potret anak sama orangtuanya di pantai. foto itu hasil jepretan Princess Takamado, (salah satu princess di Japan Imperial).

setta81 wrote on Apr 26, '09
asyik deh, mbak :)

No comments:

Post a Comment

HARI-HARI

  HARI-HARI 1 Tidak ada yang muluk, karena tidak perlu muluk. Muluk cuma sebatas angan? Ah, ya engga juga, ia bisa jadi kenyataan. Tapi ya g...